Kau tahu khayalmu punah, sejak puisi diruntuhkan.
Getir hitam mendekam, air mata tempatku berkaca.
Dalam gelap ini, ingin jua ku benderang.
Merayap tersendat di sela-sela, engkau yang mengerjapkan udara.
Getir hitam mendekam, air mata tempatku berkaca.
Dalam gelap ini, ingin jua ku benderang.
Merayap tersendat di sela-sela, engkau yang mengerjapkan udara.
Kini dekapmu tak bertuan, hilang di rimbun ilalang.
Tajam menggores, musnah terbenam.
Seperti cerita lalu yang masih tentangmu, membakar cinta yang tersesat..
Tajam menggores, musnah terbenam.
Seperti cerita lalu yang masih tentangmu, membakar cinta yang tersesat..
tinggallah dikau sebaris puisi
ReplyDeleteyang kan menguning meninggalkan kenangan...